Rabu, 05 Desember 2012

New Media Art


“New Media Art” atau yang dikenal sebagai  “Seni Media Baru” merupakan terobosan baru di dunia seni yang menggabungkan unsur seni konvensional dengan teknologi canggih yang digemari anak muda. Bentuk dari seni media baru bisa berwujud video, video instalasi, fotografi, digital print, seni suara, animasi, web-art, ataupun seni interaktif lain. Perkembangan seni media baru awalnya terinspirasi dari ranah seni rupa. Sebelum era digital, karya seni dikreasikan pada media-media tertentu seperti kanvas, kertas, batu, atau material dasar lainnya. Namun kini, seni bisa menyentuh teknologi modern. Anak-anak muda ‘gaul’ bisa berkreasi melalui video, televisi, karya film, bahkan juga musik.

Seni media baru bisa juga disebut sebuah prototipe atau inovasi kelahiran seni yang ditunjang dengan peralatan berteknologi canggih dengan fitur-fitur mutakhir. Unsur kreatifitas yang terkandung dalam seni ini tanpa batas, bukan berarti seni media baru menggantikan material “lama” dengan yang “baru”. Seni media baru memanfaatkan perangkat inovasi teknologi, terutama teknologi digital yang terus berkembang. Walaupun belum ada teori secara pasti perihal seni media baru, namun hasil karya seni jenis ini tetap diakui di berbagai belahan dunia.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat karya seni juga mengikuti pola dan bergantung pada perkembangan teknologi. Fasilitas yang diberikan oleh teknologi ternyata bisa membuahkan kreasi baru di dunia seni. Kehadiran seni media baru juga makin meramaikan kreasi seni di belahan dunia.

Nam Jun Paik, seorang seniman asal Korea menjadi pelopor pertama yang memperkenalkan karya seni media baru di Amerika Serikat pada 1960-an. Karyanya mengandalkan televisi sebagai tempat untuk menumpahkan kreatifitas seninya, Nam Jun Paik ingin membuktikan bahwa tidak hanya televisi yang dapat mempengaruhi manusia, namun sebaliknya bisa juga terjadi. Di Indonesia, salah satu seniman media baru yang cukup terkenal adalah Krisna Murti. Melalui karya yang menawarkan kombinasi teknologi dan dunia seni dengan yoga.  Seolah menambah keunikannya dengan menyentuh ranah susastra, ia menamai karya ini sebagai “video poem”.

Kehadiran jenis seni berupa new media art, memperkaya perkembangan dunia seni modern. Masih banyak teknologi yang bisa dikembangkan untuk kelahiran seni media baru lainnya. Variasi seni media baru masih bisa terus diperkaya, karena pengembangan seni media baru di Indonesia belum cukup optimal, mengingat di luar sana seni media baru sudah lebih dulu berkembang, maka Indonesia harus mengejar ketinggalan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar