“New Media Art” atau yang dikenal
sebagai “Seni Media Baru” merupakan terobosan baru di dunia seni yang
menggabungkan unsur seni konvensional dengan teknologi canggih yang digemari
anak muda. Bentuk dari seni media baru bisa berwujud video, video instalasi,
fotografi, digital print, seni suara, animasi, web-art, ataupun seni interaktif
lain. Perkembangan seni media baru awalnya terinspirasi dari ranah seni rupa.
Sebelum era digital, karya seni dikreasikan pada media-media tertentu seperti
kanvas, kertas, batu, atau material dasar lainnya. Namun kini, seni bisa
menyentuh teknologi modern. Anak-anak muda ‘gaul’ bisa berkreasi melalui video,
televisi, karya film, bahkan juga musik.
Seni media baru bisa juga disebut sebuah prototipe atau
inovasi kelahiran seni yang ditunjang dengan peralatan berteknologi canggih
dengan fitur-fitur mutakhir. Unsur kreatifitas yang terkandung dalam seni ini
tanpa batas, bukan berarti seni media baru menggantikan material “lama” dengan
yang “baru”. Seni media baru memanfaatkan perangkat inovasi teknologi, terutama
teknologi digital yang terus berkembang. Walaupun belum ada teori secara pasti
perihal seni media baru, namun hasil karya seni jenis ini tetap diakui di
berbagai belahan dunia.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat
karya seni juga mengikuti pola dan bergantung pada perkembangan teknologi.
Fasilitas yang diberikan oleh teknologi ternyata bisa membuahkan kreasi baru di
dunia seni. Kehadiran seni media baru juga makin meramaikan kreasi seni di
belahan dunia.
Nam Jun Paik, seorang seniman asal Korea menjadi pelopor
pertama yang memperkenalkan karya seni media baru di Amerika Serikat pada
1960-an. Karyanya mengandalkan televisi sebagai tempat untuk menumpahkan
kreatifitas seninya, Nam Jun Paik ingin membuktikan bahwa tidak hanya televisi
yang dapat mempengaruhi manusia, namun sebaliknya bisa juga terjadi. Di
Indonesia, salah satu seniman media baru yang cukup terkenal adalah Krisna
Murti. Melalui karya yang menawarkan kombinasi teknologi dan dunia seni dengan yoga.
Seolah menambah keunikannya dengan menyentuh ranah susastra, ia menamai
karya ini sebagai “video poem”.
Kehadiran jenis seni berupa
new media art, memperkaya perkembangan dunia seni modern. Masih banyak
teknologi yang bisa dikembangkan untuk kelahiran seni media baru lainnya.
Variasi seni media baru masih bisa terus diperkaya, karena pengembangan seni
media baru di Indonesia belum cukup optimal, mengingat di luar sana seni media
baru sudah lebih dulu berkembang, maka Indonesia harus mengejar ketinggalan.