Senin, 17 November 2014
Selasa, 01 Juli 2014
Lenyapnya Permainan Tradisional
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah banyak merubah kehidupan manusia. Terutama dari segi interaksi,
saat ini banyak orang yang terjebak dalam keasyikan dunia maya dan tak heran
banyak manusia yang memiliki sifat individualis. Perkembangan iptek telah
banyak membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat, apakah itu dampak negative
atau dampak positif. Kita seakan-akan benar terhibur dengan dunia yang
diciptakan dari teknologi tersebut. Tanpa sadar kita hampir melupakan siapa
kita? Ciri khas kita? Budaya kita? Terutama permainan tradisional yang menjadi
kebanggaan kita dahulu. Berkembangnya iptek membuat permainan tardisional yang
kita miliki terkubur dengan permainan yang ada di dunia maya dan games yang
diciptakan dengan teknologi canggih. Tentu ini menjadi sebuah kekhawatiran bagi
kita bersama, apakah kita akan terus membiarkan hal ini terjadi?.
Coba kita tanyakan kepada generasi
yang sekarang, apakah mereka mengenal permainan tradisional? Kebanyakan dari
mereka akan menjawab tidak tahu. Apakah sekarang mereka masih mengenal lore?
Petak umpet? Loncat tali? Congkak? Padahal banyak nilai-nilai positif yang
dapat kita ambil dari permaianan tradisioanal, mulai dari kebersamaan,
interaksi social tanpa memandang dia kaya atau tidak, nilai kasih sayang dan
masih banyak hal yang lain lagi. Permainan tradisional benar-benar sudah
ditinggalkan, anak-anak sekarang lebih suka bermain games online seperti PB
(point blank), PS (play station), atau games online lainnya. Lalu apa dampak
dari semua ini? Sering kita dengar berita di media anak-anak yang berkelahi.
Membunuh teman, berbicara kotor bahkan tidak mengenal teman-teman yang tinggal
satu lingkungan dengannya. Sungguh ironi bagi kita yang memiliki budaya yang
beragam, kita sudah terbawa arus perkembangan teknologi.
Sebenarnya tidak ada yang salah
dengan perekembangan iptek tersebut, semuanya tergantung kepada kita. Bagaimana
kita menerima perkembangan tersebut? Bagaimana orang tua mengajarkan anaknya
tentang budaya aslinya?. Sebenarnya kita memiliki benteng pertahanan yang kuat,
kita memiliki dasar yang kuat yaitu ‘PANCASILA’. Kita bisa menjadikannya
sebagai alat filter untuk membendung dampak negative dari perkembangan Iptek.
Jika kita bisa menggunakan itu semua kita akan masih tetap menikmati jerit
payah nenek moyang kita.
Inilah tugas kita baik itu orang
tua, pemimpin, guru, mahasiswa bagaimana kita mengajarkan anak kita, adik kita,
generasi penerus bangsa ini supaya mengenal budayanya sendiri terutama
permainan tradisional. Jangan biarkan mereka melupakan tradisi kita, tidak ada
yang salah bagi anak untuk bermain games online, tapi bagiamana cara kita mengarahkan
anak tersebut supaya tidak terbawa arus perembangan iptek. Mari bangga dengan
budaya kita sendiri, bangga dengan permainan tradisional kita.
Refrensi
:
http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/26/lenyapnya-permainan-tradisional-641740.html
Sabtu, 14 Juni 2014
CHRONO CROSS
Ini
dia nih game playstation favorit saya, CHRONO
CROSS. Game ini dirilis oleh perusahaan game bernama Square(sekarang
bernama Square Enix) tahun 1999 dan merupakan sequel lanjutan dari game CHRONO TRIGGER. Game ini menceritakan
remaja bernama Serge sebagai tokoh utama dan dua dunia yang berbeda yang
disebut Home World dan Another World. Serge yang tinggal di Home World tak
sengaja terhisap ke Another World, dimana di dunia ini ia akan menghadapi
kenyataan bahwa dirinya telah meninggal saat masih kecil.
Untuk soal cerita saya akui game ini memiliki jalan cerita
yang agak sulit dimengerti, karena untuk memahaminya secara jelas pemain harus
lebih dahulu game pendahulunya. Tapi untuk hal grafis dan audio, menurut saya
game ini menduduki tangga teratas dimasanya. Game ini memiliki fitur role-paying video game atau biasa
disebut game RPG. Selama game ini pemain akan mengontrol Serge menulusuri dunia
game, dengan berjalan kaki atau dengan mengendarai perahu layar. Game ini
memiliki fitur Battle dan Element, dimana pada game ini pemain
akan dihadapkan dengan pertarungan untuk melawan monster ataupun tokoh
antagonis.
Pada pertarungan pemain dapat menggunakan Element pada
karakter yang dimainkannya, Element itu sendiri dapat berupa magic atau item
yang dapat digunakan selama pertarungan berlangsung. Kemudian dalam game ini
pemain dapat merekrut karakter lain untuk berpetualang bersama Serge, sistem ini biasa disebut party. Dalam game
jalan cerita yang dipilih mempengaruhi party yang akan didapat.
Dilihat dari segi kekurangan dan kelebihan, game ini
memiliki kekurangan yakni jalan cerita yang agak sulit dimengerti dimana pemain
dapat mengambil alur cerita yang berbeda. Sedangkan kelebihan dari game ini
adalah dari tektur grafik pada game ini yang sudah amat bagus dan cukup detail
dan audio yang enak didengar serta mendukung jalan cerita dari game tersebut,
selan itu game ini memiliki fitur New
Game+, dimana pada fitur ini pemain dapat memainkan ulang game ini jika
sudah menamatkannya sekali dengan item dan element yang sudah didapat sewaktu
dimainkan sebelumnya.
Jumat, 09 Mei 2014
ESRB
ESRB atau Entertainment Software Rating Board adalah sebuah organisasi
mandiri yang menetapkan sebuah regulator seperti menetapkan regulasi pemberian
umur dan konten pada sebuah game atau software. Tentu saja regulasi ini memaksa
sebuah industri game untuk mengadopsi panduan advertising dan bertanggung jawab
untuk prinsip online privacy untuk komputer, video game dan software yang lain
di wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
ESRB sendiri didirikan pada tahun 1994 oleh Entertainment Software
Associaton (ESA) yang sebelumnya bernama Interactive Digital Software
Associaton (IDSA). Alasan mengapa didirikannya ESRB dikarenakan munculnya
beberapa konten yang memiliki unsur kekerasan atau violence pada game seperti
Night Trap, Mortal Kombat, Lethal Enforcers, dan Doom serta beberapa konten
kontroversial lainnya seperti unsur seksual pada saat itu.
ESRB sendiri menggunakan
simbol-simbol yang menggunakan penggabungan beberapa huruf abjad yang diambil
dari huruf depan judul konten yang telah mereka tentukan. Hingga saat ini ESRB
setidaknya telah memakai 7 simbol untuk membedakan kategori.
EC (Every Childhood)
Seperti namanya, game yang
terdaftar di kategori EC ini dianggap cocok atau bisa dimainkan untuk anak-anak
antara umur 2-10 tahun. Game tersebut dimungkinkan memang dibuat dan dirancang
untuk anak-anak dan biasanya memiliki unsur pendidikan. Biasanya game yang
diberikan rating EC ini berdasarkan acara di TV untuk anak-anak. Rating ini
mulai berlaku pada tahun 1994.
E (Everyone)
Masih seperti pada nama
ratingnya, game yang mendapatkan rating E ini biasanya adalah game yang
dianggap bisa dimainkan oleh semua orang dan segala umur (everyone). Game
tersebut biasanya mengandung beberapa unsur fantasi, kartun, dan beberapa unsur
kekerasan ringan (mild violence) yang biasanya bisa menghibur semua kalangan.
Beberapa game yang telah memiliki rating E ini adalah Mario Bros, The Legend of
Zelda, Sonic Adventure, Rayman dan beberapa game olah raga (sports). Rating ini
mulai diberlakukan pada tahun 1998.
E10+ (Everyone 10+)
Meskipun masih menggunakan
kata Everyone, game yang mendapatkan rating E10+ ini biasanya memiliki unsur
yang dianggap tidak cocok untuk dimainkan oleh anak-anak dibawah umur 10 tahun.
Memang beberapa game masih mengandung unsur fantasi, kartun dan beberapa
kekerasan ringan (mild violence) namun beberapa unsur lain seperti memiliki
adegan berdarah-darah dan memakai tema sedikit sugestif tentu saja unsur
tersebut tidak mungkin dimainkan oleh anak-anak. Beberapa judul game yang
mendapatkan rating E10+ yaitu Madagascar, Lego Star Wars, Kingdom Hearts II,
Sonic Unleashed dan Spore. Rating ini pertama kali diperkenalkan pada 2 Maret
2005 untuk game Donkey Kong Jungle Beat.
T (Teen)
Kembali lagi kita mengarah
ke nama rating tersebut, tentu saja game yang mendapatkan rating T adalah game
yang cocok untuk dimainkan anak remaja. Remaja kali ini didefinisikan adalah
yang telah berumur lebih dari 13 tahun atau kata lain bahwa game tersebut bukan
untuk anak dibawah umur 13 tahun (teen). Kali ini batasan-batasan telah mulai
terlihat dari sebelumnya, game-game yang mendapatkan rating T ini mengandung
unsur kekerasan dan tema sugestif yang agak berat (moderate), menggunakan
bahasa yang kasar dalam percakapan, dan adanya konten simulasi yang dianggap
agak dewasa lainnya. Game WWE Smackdown vs RAW (video game series), The Sims
series, dan Guitar Hero adalah contoh kecil game yang mendapatkan rating T
tersebut. Rating Teen mulai diberlakukan pada tahun 1994.
M (Mature)
Rating Mature atau yang
ditempat asalnya lebih dikenal dengan rating Mature 17+ ini tentu saja
mengarahkan bahwa game yang mendapatkan rating M adalah game yang ditujukan
untuk orang dewasa diatas umur 17 tahun (mature). Dalam game itu sudah tentu
mengandung unsur kekerasan yang berat, seksualitas, berdarah-darah, dan
beberapa unsur yang memperlihatkan penggunaan alkohol, obat-obatan dan bahasa
yang kasar. Beberapa penjual / toko pengecer game di wilayah Amerika dan Kanada
memiliki kebijakan ketat bahwa seseorang yang berumur dibawah 17 tahun tidak
boleh membeli game berating M tanpa persetujuan atau membeli tanpa ditemani
orang tuanya. Beberapa game yang mendapatkan rating M seperti Halo series, Dead
Space, Dead or Alive series dan Fallout. Rating ini mulai diberlakukan pada
tahun 1994.
AO (Adults Only)
Hampir sama dengan rating M yaitu game yang berating AO ini hanya boleh
dimainkan oleh yang memiliki usia lebih dari 17 tahun, namun pada rating AO ini
lebih ketat lagi yaitu bahwa yang belum berumur 17 tahun atau lebih tidak boleh
memiliki game berating AO dengan alasan apapun. Game yang mendapatkan rating AO
ini adalah game yang memiliki unsur kekerasan, seksualitas dan pornografi yang
sangat ekstrim. Peraturan untuk Rating AO ini lebih diperketat lagi setelah
terjadi penolakan dan pelarangan tegas dari Nintendo, Sony dan Microsoft
sebagai produsen alat permainan video game (console) untuk merilis game yang
mendapatkan rating AO ini sehingga pembuat game melakukan sedikit
penurunan atau mengurangkan atau melunakkan game buatannya dari beberapa unsur
diatas agar mendapatkan rating M sehingga game mereka bisa dirilis di console
tersebut. Beberapa game yang hampir mendapatkan ratin AO adalah Grand Theft
Auto: San Andreas dan Manhunt 2. Rating ini mulai digunakan pada tahun 1994.
RP (Rating Pending)
Jika game mendapatkan rating RP atau Rating Pending berarti game tersebut
telah didaftarkan dan sedang menunggu penilaian akhir dari ESRB. Tentu saja
game tersebut belum akan rilis sebelum hasil penilaian ESRB telah selesai maka
rating RP ini baru hanya muncul pada iklan game tersebut dan baru setelah hasil
akhir penilaian telah didapatkan dan game akan dirilis maka rating ini akan
diganti dengan rating nilai ESRB.
Selain pembatasan usia, ERSB juga memberitahu deskripsi kontennya, yaitu:
• Alcohol Reference – Reference to and/or images of alcoholic beverages =
konten yang mengandung minuman beralkohol
• Animated Blood – Discolored and/or unrealistic depictions of blood = konten
yang menampilkan bentuk darah yang tidak realistis, tampilan darah ini
berbentuk kartun
•
Blood – Depictions of blood = konten yang menampilkan
darah
• Blood and Gore – Depictions of blood or the mutilation of body parts =
konten yang menampilkan darah dan mutilasi bagian tubuh
• Cartoon Violence – Violent actions involving cartoon-like situations and
characters. May include violence where a character is unharmed after the action
has been inflicted = konten yang menampilkan kekerasan pada film kartun
•
Comic Mischief – Depictions or dialogue involving slapstick or suggestive
humor = konten yang mengandung komedi slapstick atau humor yang sugestif
•
Crude Humor – Depictions or dialogue involving vulgar antics, including
“bathroom” humor = konten yang mengandung humor kasar dan jorok
•
Drug Reference – Reference to and/or images of illegal drugs = konten yang
menampilkan obat-obatan ilegal
• Fantasy Violence – Violent actions of a fantasy nature, involving human or
non-human characters in situations easily distinguishable from real life =
konten yang menampilkan kekerasan yang melibatkan manusia dan mahluk-mahluk
fantasi, seperti monster
•
Intense Violence – Graphic and realistic-looking depictions of physical
conflict. May involve extreme and/or realistic blood, gore, weapons and
depictions of human injury and death = konten yang menampilkan kekerasan dalam
bentuk nyata atau realistis yang bisa mengakibatkan luka-luka hingga kematian
•
Language – Mild to moderate use of profanity = konten
yang intensitas penggunaan bahasa mulai dari halus ke kasar dan jorok
•
Lyrics – Mild references to profanity, sexuality,
violence, alcohol or drug use in music = konten yang menampilkan lirik lagu
dengan intensitas biasa hingga kasar dan jorok
•
Mature Humor – Depictions or dialogue involving “adult”
humor, including sexual references = konten yang mengandung humor dewasa
•
Nudity – Graphic or prolonged depictions of nudity = konten yang
menampilkan adegan telanjang
•
Partial Nudity – Brief and/or mild depictions of nudity = konten yang
menampilkan adegan setengah telanjang
•
Real Gambling – Player can gamble, including betting or wagering real cash
or currency = konten yang mengandung perjudian dengan mata uang nyata
•
Sexual Content – Non-explicit depictions of sexual
behavior, possibly including partial nudity = konten yang menampilkan unsur
pornografi
•
Sexual Themes – References to sex or sexuality = konten
yang bertema pornografi
•
Sexual Violence – Depictions of rape or other violent sexual acts = konten
yang menampilkan kekerasan berbau pornografi seperti perkosaan, sodomi,
tindakan pedofil, dll
•
Simulated Gambling – Player can gamble without betting or wagering real cash
or currency = konten yang mengandung perjudian dengan mata uang virtual
•
Strong Language – Explicit and/or frequent use of profanity = konten yang
menggunakan bahasa kasar atau jorok secara verbal
•
Strong Lyrics – Explicit and/or frequent references to profanity, sex,
violence, alcohol or drug use in music = konten yang menggunakan lirik lagu
yang kasar atau jorok secara verbal
•
Strong Sexual Content – Explicit and/or frequent depictions of sexual
behavior, possibly including nudity = konten yang mengandung ekshibisi konten
pornografi secara verbal
•
Suggestive Themes – Mild provocative references or materials = konten yang
mengandung tema/material/referensi yang bisa mensugesti
•
Tobacco Reference – Reference to and/or images of tobacco products = konten
yang mengandung rokok dan keluarganya
• Use of Drugs – The consumption or use of illegal drugs = konten yang
menampilkan penggunaan narkoba
• Use of Alcohol – The consumption of alcoholic beverages = konten yang
menampilkan penggunaan alkohol
• Use of Tobacco – The consumption of tobacco products = konten yang
menampilkan penggunaan rokok
• Violence – Scenes involving aggressive conflict. May contain bloodless
dismemberment = konten yang menampilkan kekerasan
• Violent References – References to violent acts = konten yang mengandung
referensi terhadap aksi kekerasan
Sumber :
http://bangbiw.com/arti-dari-esrb-pada-game/
http://www.gamexeon.com/forum/gamer-lobby/68006-sekilas-pengertian-tentang-esrb.html
Langganan:
Postingan (Atom)