Sabtu, 14 Juni 2014

CHRONO CROSS

Ini dia nih game playstation favorit saya, CHRONO CROSS. Game ini dirilis oleh perusahaan game bernama Square(sekarang bernama Square Enix) tahun 1999 dan merupakan sequel lanjutan dari game CHRONO TRIGGER. Game ini menceritakan remaja bernama Serge sebagai tokoh utama dan dua dunia yang berbeda yang disebut Home World dan Another World. Serge yang tinggal di Home World tak sengaja terhisap ke Another World, dimana di dunia ini ia akan menghadapi kenyataan bahwa dirinya telah meninggal saat masih kecil.
Untuk soal cerita saya akui game ini memiliki jalan cerita yang agak sulit dimengerti, karena untuk memahaminya secara jelas pemain harus lebih dahulu game pendahulunya. Tapi untuk hal grafis dan audio, menurut saya game ini menduduki tangga teratas dimasanya. Game ini memiliki fitur role-paying video game atau biasa disebut game RPG. Selama game ini pemain akan mengontrol Serge menulusuri dunia game, dengan berjalan kaki atau dengan mengendarai perahu layar. Game ini memiliki fitur Battle dan Element, dimana pada game ini pemain akan dihadapkan dengan pertarungan untuk melawan monster ataupun tokoh antagonis.
Pada pertarungan pemain dapat menggunakan Element pada karakter yang dimainkannya, Element itu sendiri dapat berupa magic atau item yang dapat digunakan selama pertarungan berlangsung. Kemudian dalam game ini pemain dapat merekrut karakter lain untuk berpetualang bersama Serge,  sistem ini biasa disebut party. Dalam game jalan cerita yang dipilih mempengaruhi party yang akan didapat.
Dilihat dari segi kekurangan dan kelebihan, game ini memiliki kekurangan yakni jalan cerita yang agak sulit dimengerti dimana pemain dapat mengambil alur cerita yang berbeda. Sedangkan kelebihan dari game ini adalah dari tektur grafik pada game ini yang sudah amat bagus dan cukup detail dan audio yang enak didengar serta mendukung jalan cerita dari game tersebut, selan itu game ini memiliki fitur New Game+, dimana pada fitur ini pemain dapat memainkan ulang game ini jika sudah menamatkannya sekali dengan item dan element yang sudah didapat sewaktu dimainkan sebelumnya.

Jumat, 09 Mei 2014

ESRB

ESRB atau Entertainment Software Rating Board adalah sebuah organisasi mandiri yang menetapkan sebuah regulator seperti menetapkan regulasi pemberian umur dan konten pada sebuah game atau software. Tentu saja regulasi ini memaksa sebuah industri game untuk mengadopsi panduan advertising dan bertanggung jawab untuk prinsip online privacy untuk komputer, video game dan software yang lain di wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
ESRB sendiri didirikan pada tahun 1994 oleh Entertainment Software Associaton (ESA) yang sebelumnya bernama Interactive Digital Software Associaton (IDSA). Alasan mengapa didirikannya ESRB dikarenakan munculnya beberapa konten yang memiliki unsur kekerasan atau violence pada game seperti Night Trap, Mortal Kombat, Lethal Enforcers, dan Doom serta beberapa konten kontroversial lainnya seperti unsur seksual pada saat itu.
ESRB sendiri menggunakan simbol-simbol yang menggunakan penggabungan beberapa huruf abjad yang diambil dari huruf depan judul konten yang telah mereka tentukan. Hingga saat ini ESRB setidaknya telah memakai 7 simbol untuk membedakan kategori.

EC (Every Childhood)











Seperti namanya, game yang terdaftar di kategori EC ini dianggap cocok atau bisa dimainkan untuk anak-anak antara umur 2-10 tahun. Game tersebut dimungkinkan memang dibuat dan dirancang untuk anak-anak dan biasanya memiliki unsur pendidikan. Biasanya game yang diberikan rating EC ini berdasarkan acara di TV untuk anak-anak. Rating ini mulai berlaku pada tahun 1994.

E (Everyone)











Masih seperti pada nama ratingnya, game yang mendapatkan rating E ini biasanya adalah game yang dianggap bisa dimainkan oleh semua orang dan segala umur (everyone). Game tersebut biasanya mengandung beberapa unsur fantasi, kartun, dan beberapa unsur kekerasan ringan (mild violence) yang biasanya bisa menghibur semua kalangan. Beberapa game yang telah memiliki rating E ini adalah Mario Bros, The Legend of Zelda, Sonic Adventure, Rayman dan beberapa game olah raga (sports). Rating ini mulai diberlakukan pada tahun 1998.

E10+ (Everyone 10+)











Meskipun masih menggunakan kata Everyone, game yang mendapatkan rating E10+ ini biasanya memiliki unsur yang dianggap tidak cocok untuk dimainkan oleh anak-anak dibawah umur 10 tahun. Memang beberapa game masih mengandung unsur fantasi, kartun dan beberapa kekerasan ringan (mild violence) namun beberapa unsur lain seperti memiliki adegan berdarah-darah dan memakai tema sedikit sugestif tentu saja unsur tersebut tidak mungkin dimainkan oleh anak-anak. Beberapa judul game yang mendapatkan rating E10+ yaitu Madagascar, Lego Star Wars, Kingdom Hearts II, Sonic Unleashed dan Spore. Rating ini pertama kali diperkenalkan pada 2 Maret 2005 untuk game Donkey Kong Jungle Beat.

T (Teen)











Kembali lagi kita mengarah ke nama rating tersebut, tentu saja game yang mendapatkan rating T adalah game yang cocok untuk dimainkan anak remaja. Remaja kali ini didefinisikan adalah yang telah berumur lebih dari 13 tahun atau kata lain bahwa game tersebut bukan untuk anak dibawah umur 13 tahun (teen). Kali ini batasan-batasan telah mulai terlihat dari sebelumnya, game-game yang mendapatkan rating T ini mengandung unsur kekerasan dan tema sugestif yang agak berat (moderate), menggunakan bahasa yang kasar dalam percakapan, dan adanya konten simulasi yang dianggap agak dewasa lainnya. Game WWE Smackdown vs RAW (video game series), The Sims series, dan Guitar Hero adalah contoh kecil game yang mendapatkan rating T tersebut. Rating Teen mulai diberlakukan pada tahun 1994.

M (Mature)











Rating Mature atau yang ditempat asalnya lebih dikenal dengan rating Mature 17+ ini tentu saja mengarahkan bahwa game yang mendapatkan rating M adalah game yang ditujukan untuk orang dewasa diatas umur 17 tahun (mature). Dalam game itu sudah tentu mengandung unsur kekerasan yang berat, seksualitas, berdarah-darah, dan beberapa unsur yang memperlihatkan penggunaan alkohol, obat-obatan dan bahasa yang kasar. Beberapa penjual / toko pengecer game di wilayah Amerika dan Kanada memiliki kebijakan ketat bahwa seseorang yang berumur dibawah 17 tahun tidak boleh membeli game berating M tanpa persetujuan atau membeli tanpa ditemani orang tuanya. Beberapa game yang mendapatkan rating M seperti Halo series, Dead Space, Dead or Alive series dan Fallout. Rating ini mulai diberlakukan pada tahun 1994.

AO (Adults Only)











Hampir sama dengan rating M yaitu game yang berating AO ini hanya boleh dimainkan oleh yang memiliki usia lebih dari 17 tahun, namun pada rating AO ini lebih ketat lagi yaitu bahwa yang belum berumur 17 tahun atau lebih tidak boleh memiliki game berating AO dengan alasan apapun. Game yang mendapatkan rating AO ini adalah game yang memiliki unsur kekerasan, seksualitas dan pornografi yang sangat ekstrim. Peraturan untuk Rating AO ini lebih diperketat lagi setelah terjadi penolakan dan pelarangan tegas dari Nintendo, Sony dan Microsoft sebagai produsen alat permainan video game (console) untuk merilis game yang mendapatkan rating AO ini sehingga pembuat game melakukan sedikit penurunan atau mengurangkan atau melunakkan game buatannya dari beberapa unsur diatas agar mendapatkan rating M sehingga game mereka bisa dirilis di console tersebut. Beberapa game yang hampir mendapatkan ratin AO adalah Grand Theft Auto: San Andreas dan Manhunt 2. Rating ini mulai digunakan pada tahun 1994.

RP (Rating Pending)











Jika game mendapatkan rating RP atau Rating Pending berarti game tersebut telah didaftarkan dan sedang menunggu penilaian akhir dari ESRB. Tentu saja game tersebut belum akan rilis sebelum hasil penilaian ESRB telah selesai maka rating RP ini baru hanya muncul pada iklan game tersebut dan baru setelah hasil akhir penilaian telah didapatkan dan game akan dirilis maka rating ini akan diganti dengan rating nilai ESRB.

Selain pembatasan usia, ERSB juga memberitahu deskripsi kontennya, yaitu:
    Alcohol Reference – Reference to and/or images of alcoholic beverages = konten yang mengandung minuman beralkohol
   Animated Blood – Discolored and/or unrealistic depictions of blood = konten yang menampilkan bentuk darah yang tidak realistis, tampilan darah ini berbentuk kartun
    Blood – Depictions of blood = konten yang menampilkan darah
    Blood and Gore – Depictions of blood or the mutilation of body parts = konten yang menampilkan darah dan mutilasi bagian tubuh
   Cartoon Violence – Violent actions involving cartoon-like situations and characters. May include violence where a character is unharmed after the action has been inflicted = konten yang menampilkan kekerasan pada film kartun
  Comic Mischief – Depictions or dialogue involving slapstick or suggestive humor = konten yang mengandung komedi slapstick atau humor yang sugestif
   Crude Humor – Depictions or dialogue involving vulgar antics, including “bathroom” humor = konten yang mengandung humor kasar dan jorok
   Drug Reference – Reference to and/or images of illegal drugs = konten yang menampilkan obat-obatan ilegal
    Fantasy Violence – Violent actions of a fantasy nature, involving human or non-human characters in situations easily distinguishable from real life = konten yang menampilkan kekerasan yang melibatkan manusia dan mahluk-mahluk fantasi, seperti monster
   Intense Violence – Graphic and realistic-looking depictions of physical conflict. May involve extreme and/or realistic blood, gore, weapons and depictions of human injury and death = konten yang menampilkan kekerasan dalam bentuk nyata atau realistis yang bisa mengakibatkan luka-luka hingga kematian
   Language – Mild to moderate use of profanity = konten yang intensitas penggunaan bahasa mulai dari halus ke kasar dan jorok
    Lyrics – Mild references to profanity, sexuality, violence, alcohol or drug use in music = konten yang menampilkan lirik lagu dengan intensitas biasa hingga kasar dan jorok
   Mature Humor – Depictions or dialogue involving “adult” humor, including sexual references = konten yang mengandung humor dewasa
    Nudity – Graphic or prolonged depictions of nudity = konten yang menampilkan adegan telanjang
   Partial Nudity – Brief and/or mild depictions of nudity = konten yang menampilkan adegan setengah telanjang
  Real Gambling – Player can gamble, including betting or wagering real cash or currency = konten yang mengandung perjudian dengan mata uang nyata
   Sexual Content – Non-explicit depictions of sexual behavior, possibly including partial nudity = konten yang menampilkan unsur pornografi
    Sexual Themes – References to sex or sexuality = konten yang bertema pornografi
  Sexual Violence – Depictions of rape or other violent sexual acts = konten yang menampilkan kekerasan berbau pornografi seperti perkosaan, sodomi, tindakan pedofil, dll
   Simulated Gambling – Player can gamble without betting or wagering real cash or currency = konten yang mengandung perjudian dengan mata uang virtual
  Strong Language – Explicit and/or frequent use of profanity = konten yang menggunakan bahasa kasar atau jorok secara verbal
   Strong Lyrics – Explicit and/or frequent references to profanity, sex, violence, alcohol or drug use in music = konten yang menggunakan lirik lagu yang kasar atau jorok secara verbal
  Strong Sexual Content – Explicit and/or frequent depictions of sexual behavior, possibly including nudity = konten yang mengandung ekshibisi konten pornografi secara verbal
 Suggestive Themes – Mild provocative references or materials = konten yang mengandung tema/material/referensi yang bisa mensugesti
   Tobacco Reference – Reference to and/or images of tobacco products = konten yang mengandung rokok dan keluarganya
   Use of Drugs – The consumption or use of illegal drugs = konten yang menampilkan penggunaan narkoba
   Use of Alcohol – The consumption of alcoholic beverages = konten yang menampilkan penggunaan alkohol
   Use of Tobacco – The consumption of tobacco products = konten yang menampilkan penggunaan rokok
   Violence – Scenes involving aggressive conflict. May contain bloodless dismemberment = konten yang menampilkan kekerasan
   Violent References – References to violent acts = konten yang mengandung referensi terhadap aksi kekerasan

Sumber :
http://bangbiw.com/arti-dari-esrb-pada-game/
http://www.gamexeon.com/forum/gamer-lobby/68006-sekilas-pengertian-tentang-esrb.html


Kamis, 03 April 2014

Sejarah Perkembangan Game dan Flappy Bird



Siapa yang tidak kenal istilah Game atau dalam bahasa indonesia adalah sebuah permainan. Game lebih identik kepada permainan yang dimainkan di Komputer atau perangkat elektronik. Perkembangan teknologi game ini cukup panjang dari awal kemunculanya sampai yang anda nikmati sekarang. Berikut kisah panjang perkembangan dunia game tersebut :

Game Generasi Pertama
1972, pada saat itu orang belum mengenal konsol atau game komputer, yang mereka tahu adalah video game, yaitu sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar bergerak (video). Sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game pertama, yaitu Odyssey.
Magnavox Odyssey, konsol game pertama di dunia mengoperasikan Pong.
Tidak lama setelah itu sebuah game arcade legendaris Atari berjudul “Pong” muncul. Pong merupakan sebuah game sederhana yang mengambil konsep permainan tenis, satu bola dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa mungkin harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan. Atari merilis Pong dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears.
1975, Magnavox menyerah dan menghentikan produksi Odyssey. Sebagai gantinya, mereka mengikuti jejak Atari, memproduksi mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.

Game Generasi Kedua
1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut ”konsol”. Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini kemudian diikuti oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan RCA, ketiga perusahaan tersebut juga merilis konsol serupa.
Fairchild VES, pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.
1977, dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada tidak berhasil menarik minat. Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan. Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox yang masih bertahan di dunia video game.
1978, Magnavox meluncurkan Odyssey 2, seperti halnya Odyssey pertama, konsol ini pun gagal menjadi hit. Tak lama berselang, Atari meluncurkan konsol legendaris, Atari 2600, yang terkenal dengan game Space Invaders-nya
1980, berbagai produsen konsol muncul, dan mereka mengambil Atari 2600 sebagai konsep dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.
1983, dunia video game kembali ambruk. Game-game yang kurang kreatif membuat konsol kembali mendapat sambutan dingin, apalagi, PC saat itu menjadi semakin canggih. Orang lebih memilih membeli PC ketimbang konsol video game, selain untuk bermain, PC juga produktif untuk bekerja. Game-game komputer (PC Game) semakin berkembang pesat, hingga saat ini. Pelopor PC ber-game saat itu adalah Commodore 64, konsol sekaligus personal computer yang menyediakan tampilan grafis 16-warna dan memiliki kapasitas memori jauh lebih baik dari konsol videogame model apa pun.
Atari 2600, sempat hit tahun 80-an. Memiliki “adik” bernama Atari 2600 Jr.

Game Generasi Ketiga
1983, perusahaan bernama Famicom (Jepang) menciptakan gebrakan baru, sebuah konsol bernama Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir 1983. Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama kalinya. Setelah mendapat sambutan hangat di Jepang, Famicom memperluas pemasarannya ke Amerika, yang dikenal dengan NES (Nintendo Entertainment System). Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers, yang dibintangi karakter fenomenal yang tetap eksis hingga kini, Mario.
Famicom dari Nintendo, berhasil merajai pasar videogame di era generasi ketiga.

Game Generasi Keempat
1988, NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama Sega mencoba menyaingi Nintendo. Sega merilis konsol next-generation mereka, Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis). Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan tinggi.
1990, Nintendo kembali menggebrak dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan, meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal dan populer.
Rivalitas yang legendaris, Super NES dan Mario Brothers sebagai ikonnya melawan SEGA Mega Drive dan Sonic the Hedgehog sebagai ikonnya.

Game Generasi Kelima
1990-1994, Sega dan Nintendo tetap bersaing. Berbagai game fenomenal dirilis. SNES menyertakan chip Super FX pada cartridge mereka, dan Sega menggunakan Sega Virtua Processor, keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas grafis dari game. Alhasil, SNES dan Sega saling beradu dengan game-game keren seperti Donky Kong Country (SNES) dan Vectorman (Sega).
1993, sebuah perusahaan ternama, Panasonic, merilis konsolnya yang bernama Panasonic 3DO. Ini adalah konsol pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. Harganya yang sangat mahal membuat konsol ini tidak populer, 3DO tidak bertahan lama dan harus segera menghentikan produksinya.
Panasonic 3DO, konsol game pertama yang menggunakan media CD.
1994, Atari kembali meluncurkan konsol baru untuk menandingi Nintendo dan Sega. Atari Jaguar jelas jauh lebih canggih ketimbang NES maupun Mega Drive, tetapi penggunaannya yang sulit menjadi batu sandungan, belum lagi, pada tahun yang sama, Sony merilis konsol super legendaris, PlayStation. Atari bangkrut dan akhirnya melakukan merger. Konsol basis CD yang pertama kali menuai sukses adalah Sony PlayStation. Konsol Jepang ini segera mendapat sambutan hangat, dan hingga saat ini, PlayStation sudah terjual ratusan juta unit. PlayStation yang juga disebut PS-One merupakan konsol terlaris sepanjang masa. Sega dan Nintendo tampaknya menyadari ketertinggalan mereka dari Sony. Sega kemudian merilis Sega Saturn, dan Nintendo mengeluarkan Nintendo 64.

Game Generasi Keenam

1998, Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik Sony. PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing. Sega mencoba meluncurkan Sega Dreamcast untuk mematahkan dominasi Sony, tetapi kembali gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan diri dari dunia produsen konsol.
2000, Sony semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil merilis konsol barunya, PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo mencoba bertahan di dunia konsol dengan merilis GameCube. Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa, melainkan DVD yang berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya yang lagi-lagi nyeleneh membuat GameCube kurang populer. Satu-satunya pesaing serius PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol keluaran Microsoft ini menggebrak dengan tampilan visual yang sangat tajam dan berkualitas yang kala itu lebih menarik dibanding dengan PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak sepopuler PlayStation 2. Satu game Xbox yang menjadi hit dan cukup fenomenal yaitu Halo. Karena game ini udah memanfaatkan fasilitas ‘unggul’ dari Microsoft, yaitu Xbox Live.
Dari kiri ke kanan: Nintendo GameCube, Microsoft Xbox, Sony Playstation 2. Diurut berdasarkan tingkat popularitasnya.

Game Generasi Ketujuh

2005, Boleh dibilang, Xbox terlambat meluncur ke pasaran dibanding PlayStation 2, dan support game-game tenar juga sangat minim. Tetapi, Microsoft seolah belajar dari kesalahannya. Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol PlayStation 3 yang menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil seribu langkah lebih cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan media HD-DVD.
2006, Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari grafis, hingga titel-titel game terkenal. Di antaranya Best Game of The Year s2006 versi beberapa situs game terkemuka, Gears of War. Apalagi, Xbox Live semakin disempurnakan, dan mendapat sambutan luar biasa dari para gamer. Kali ini, giliran Sony yang terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang seminggu sebelum Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi PlayStation 3 kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar duluan, Wii juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion sensitive’. Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal dibanding dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang terendah di bawah Xbox 360 dan Wii.
Xbox 360, Wii, Playstation 3, menjadi pesaing tetap dari generasi sebelumnya.

Game Generasi Handleheld

Merebaknya popularitas game membuat berbagai perusahaan elektronik berusaha membuat terobosan baru. Di antaranya adalah membuat sebuah mesin game berukuran kecil, yang bisa dibawa ke mana pun. Belakangan, konsol pun dibuat mini, serupa dengan handheld, tentu saja, ini merupakan sebagian terobosan besar yang tidak boleh dilupakan dalam sejarah game.
1976-1979, sejarah video game saku ini bermula, beberapa piranti dari Mattel dirilis ke pasaran, tetapi tidak begitu populer. Demikian pula dengan handheld buatan Milton Bradley yang dilempar ke pasaran.
1980-1984, Perusahaan-perusahaan Jepang mulai merambah pasar handheld, tetapi tetap sama saja hasilnya. Hal ini terus berlanjut hingga 1984. Pada waktu itu, sebuah nama yang tentu tidak asing sampe sekarang, Game Boy, muncul. Handheld buatan Nintendo ini begitu diminati dan dinobatkan sebagai handheld pertama di dunia yang angka penjualannya boleh dikatakan sukses.
1989, Atari mengakhiri era handheld hitam putih. Produk andalannya, Atari Lynx, membawa dimensi baru. Ini handheld pertama yang mampu menampilkan warna, sekaligus animasi 3D yang sederhana.
1990, dunia handheld semakin menggila, NEC, perusahaan elektronik terkemuka di Jepang membuat handheld yang mampu merender animasi 3D lebih kompleks, karena menerapkan konsep grafis 3D untuk PC (personal computer).
Handheld beda generasi: 1. Sony PSP, 2. GamePark XGP, 3. GamePark GP32, 4. Atari Lynx, dan 5. NEC TurboExpress.
1994, Semenjak tahun tersebut, produsen game semakin gencar melakukan riset untuk handheld. Sega merilis Game Gear dan setahun berselang, Nintendo memperbarui produknya dengan Super Game Boy. Bahkan, Sega memproduksi handheld tanpa layar, Mega Jet, untuk diimplementasikan di pesawat terbang guna menghibur penumpangnya. Nintendo Virtual Boy menyusul, lengkap dengan kacamata 3D-nya, yang sekarang banyak ditiru untuk pelengkap berbagai paket produk grafis 3D.
1995, ada ide untuk mengecilkan ukuran konsol, dimulai dari Sega Nomad. Konsol ini membutuhkan cartridges Sega Mega Drive, tetapi ukurannya kecil, maka dari itu tergolong handheld.
1996, muncul Neo Geo Pocket, disusul oleh beberapa variasi Game Boy Pocket dan Game Boy Color, yang terus berinovasi tiap tahunnya.
1998-2000, Sony merilis PocketStation dan memberikan kejutan besar di dunia konsol. Handheld ini memiliki kualitas visual yang jauh lebih baik dibanding handheld lain yang ada di pasaran. Salah satu pentolan Nintendo, Gumpei Yokoi, memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Bandai, kemudian merilis WonderSwan dan WonderSwan Color.
Nokia NGage QD, usaha pabrikan ponsel Nokia merambah industri game.
2001, Game Park GP32 muncul. Handheld buatan Korea ini sangat unik, selain fitur multimedia, pemiliknya bisa mendesain aplikasi dan game sendiri untuk GP32. Nintendo juga merilis Game Boy Advance pada tahun yansg sama. Bahkan, Nokia produsen ponsel yang tidak asing bagi Anda, merilis handheld Nokia N-Gage. Ini merupakan ponsel sekaligus piranti game yang lengkap dengan fitur-fitur multimedia dan interkonektivitas, seperti Bluetooth. Dan juga pada tahun ini, dirilis Game Boy Advance SP dengan model yang cantik, solid, dan padat.
2004-2006, Sony merilis handheld pertama yang menggunakan cakram bernama PSP dan dibarengi dengan hadirnya Nintendo DS, yang menggunakan konsep dual screen (layar ganda). Disusul oleh Game Boy Micro dan Game Park XGP. Nintendo DS Lite dan Pelican VG Pocket Caplet menjadi handheld terbaru yang dilempar ke pasaran.

Flappy Bird
Game Flappy Bird tak butuh waktu lama untuk melesat, hanya kurang dari setengah tahun langsung digandrungi para gamer dan menjadi game populer. Cukup fantastis untuk ukuran aplikasi game baru.

Sebaliknya, kegoncangan yang melanda sang pencipta Flappy Bird, Dong Nguyen, malah sangat singkat, hanya hitungan kedipan mata atau tiga detik saja. Dalam waktu sekejap, ia beralih dari kesenangan menjadi kesusahan. 

Dilansir The New Paper, Rabu 12 Febuari 2014, Nguyen tercatat masih mengagungkan game besutannya pada Sabtu petang akhir pekan lalu. Pada pukul 06.12 petang itu, ia masih sempat terekam memasang tautan sebuah artikel daro PCMag yang berbagi tujuh tips untuk membuat game populer. 

Pada rentang waktu ini juga Nguyen masih sempat menjawab pujian yang dikirimkan gamer melalui akun Twitternya, @dongatory. 

Namun hanya tiga detik berselang, tepatnya pukul 06.15, kondisi berbalik 180 derajat. Nguyen tiba-tiba menuliskan cuitan dengan nuansa yang sangat berbeda, aneh, penuh penyesalan.

"Saya bisa menyebut Flappy Bird sebagai kesuksesan saya. Tapi ini juga meruntuhkan kehidupan sederhana saya. Jadi sekarang, saya membencinya," tulis Nguyen dalam akun Twitternya. 

Minta Maaf

Melalui akun Twitter, Nguyen tak lupa menyampaikan permintaan maaf pada pengguna Flappy Bird, karena dalam hitungan jam game itu tidak lagi bisa diunduh.

"Ini tak ada kaitannya dengan masalah hukum. Saya hanya tidak tahan. Maafkan saya para pengguna 'Flappy Bird', 22 jam dari sekarang, saya akan mematikan 'Flappy Bird'," kata Nguyen.

Masalahnya, pengembang Vietnam yang berasal dari Kota Hanoi itu mengaku merasa tak nyaman sejak game ini diperbincangan di media massa. Belakangan, Flappy Bird dituduh menjiplak game bertajuk Piou piou.

Gameplay-nya sangat mirip, sehingga disinyalir mustahil jika Nguyen membuat game tersebut dalam waktu tiga hari kecuali mencontek. Akan tetapi, spekulasi ini dibantahnya di Twitter. 

Sumber : 

http://www.zainalhakim.web.id/perkembangan-teknologi-game-di-dunia-2.html
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/480694--flappy-bird--bikin-susah-penciptanya